Tuesday, November 1, 2011

Perokok Jadi Lebih Bahagia Setelah Berhenti Merokok


Jakarta, Kebanyakan orang merokok untuk mengurangi kecemasan saat mengalami stres. Namun para peneliti justru menemukan berhenti merokok bisa membuat seseorang lebih bahagia, dan efeknya akan terasa selama ia berhasil menghentikan kebiasaannya tersebut.

Hal ini disimpulkan berdasarkan hasil penelitian tim peneliti dari Brown University dan University of Southern California, Amerika. Kesimpulannya berhenti menggunakan tembakau kemungkinan memiliki efek mengurangi stres dan juga meningkatkan suasan hati.

"Jika seseorang berhenti merokok, maka gejala depresinya akan menurun. Jika kondisi ini datang lagi, maka suasana hatinya akan membuat ia merasa lebih baik. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh obat antidepresan," ujar Profesor Christopher Kahler dari Brown University, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (6/12/2010).

Para peneliti melibatkan 236 laki-laki dan perempuan yang mencoba untuk berhenti merokok. Partisipan ini mendapatkan konseling dan menentukan tanggal kapan ia mulai berhenti. Selanjutnya gejala depresi dari partisipan ini diuji seminggu sebelum berhenti dan 2, 8, 16 dan 28 minggu setelah berhenti merokok.

Peneliti menemukan partisipan yang berhasil berhenti merokok adalah kelompok yang paling bahagia dan memiliki suasana hati ini tetap konstan. Sedangkan partisipan yang hanya berhenti sementara akan merasakan suasana hati yang bahagia hanya pada saat ia tidak merokok.

"Asumsi yang selama ini dipercaya oleh masyarakat adalah kemungkinan rokok memiliki sifat antidepresan, sehingga jika ia berhenti bisa memicunya menjadi depresi. Namun hasil yang ditemukan justru kebalikannya," ujar Profesor Kahler.

Menurut Prof Kohler hasil ini cukup mengejutkan, karena pada orang yang hanya berhenti sementara, tetap melaporkan pengurangan gejala depresi yang dirasakannya. Hasil ini berkorelasi baik dengan penelitian lain yang dilakukannya pada tahun 2002, yaitu seorang perokok bisa berakhir menjadi depresi.

Tidak mudah memang untuk membuat seorang perokok berhasil menghentikan kebiasaannya ini, terlebih jika ia termasuk kelompok perokok berat. Tapi ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk berhenti merokok, baik yang cara yang biasa ataupun cara yang tidak biasa.

Vera Farah Bararah - detikHealth





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun