Thursday, November 3, 2011

kupu-kupu


Tatkala muncul seekor ulat kita melihat jijik,‭ ‬membencinya dan malahan ingin membunuhnya lalu ulat itu berubah jadi kepompong.‭ ‬Seiring waktu berjalan kepompong itu akan mengeluarkan seekor kupu-kupu.‭ ‬Kita melihat hal itu berusaha menolong kupu-kupu yang kesulitan dengan mengeluarkan dari cangkangnya.‭ ‬Kupu-kupu itu pun tertolong.‭ ‬Kupu-kupu yang cantik serasa milik kita.‭ ‬Kita pelihara kupu-kupu itu,‭ ‬beri dia makan dan merawatnya hingga dia besar dan bertubuh cantik.‭ ‬Tapi ternyata kupu-kupu itu tidak bisa terbang,‭ ‬tubuhnya lemas tak berdaya.‭ ‬

Apakah yang sebenarnya terjadi‭? 


Kita suka merasa memiliki sesuatu.‭ ‬Padahal sesuatu itu milik Allah SWT dan Allah SWT pula yang membimbingnya dan membuatnya hidup. Setelah kita merasa memiliki sesuatu itu maka kita coba melayani dia dengan baik.‭ ‬Tapi kita lihat apa yang terjadi pada kupu-kupu diatas.‭ ‬Saat di kepompong kita membantunya untuk keluar dari situ yang padahal disitu itu terdapat pelajaran berharga yaitu perjuangan hidup,‭ ‬dan tidak berleha-leha dalam kehidupan.‭ ‬Setelah kita membantu kupu-kupu itu,‭ ‬dia tidak mendapatkan ilmu perjuangan hidupnya,‭ ‬saat kecilnya saja kita bantu dengan makanan untuk memudahkan tapi alhasil kupu-kupu itu tidak bisa bertahan hidup apabila dilepas kedunia luar.‭ ‬Saking seringnya dibantu membuat dia malah jadi malas berusaha hingga dia dewasa kupu-kupu itu tidak dapat terbang dan mati sebagai kupu-kupu yang lemah.

Kita lihat dewasa ini pada lingkungan kita,‭ ‬yaitu:
Seorang ibu yang sangat sayang sama anaknya yang baru lahir setiap hari dia gendong hingga anak itu tidak pernah berolah raga dengan jeritannya.‭ ‬Dia selalu tertidur pulas dipelukan sang ibu.‭ ‬

Apa ini arti dari ibu yang mengerti anak‭?

Seorang lelaki yang dengan setia melakukan antar-jemput kerja orang yang dikasihinya,‭ ‬dan mengantarkan untuk memenuhi keperluan orang yang dikasihinya yang pada akhirnya lelaki itu merasa bahwa orang yang dikasihinya akan menjadi milik dia,‭ ‬dan tidak mau kalo ada orang yang merebut orang yang dikasihinya.

Orang tua yang baik selalu memberikan apa yang diinginkan oleh anaknya tapi tidak memberikan maksud atau penjelasan dari setiap pemberianya itu. Orang tua yang menghabiskan masa anak kecil anaknya pada sekolah dan les-les.

Pemberian uang pada para pengemis dipinggir jalan padahal pengemis itu masih terlihat muda dan juga fasilitas tubuhnya masih lengkap.

Fenomena ini serasa wajar dan bentuk dari rasa kasih sayang yang tulus tapi kita coba lihat berdasarkan Alquran dan membacanya dari sudut pandang yang berbeda.‭ ‬Kita menilai sesuatu menurut perasaan kita bukan dari pemikiran kita yang berdasarkan Alquran.

Apa bedanya kupu-kupu tadi dengan ibu yang sangat sayang pada anaknya hingga dia selalu menggendongnya setiap saat malahan ibu itu sampai tidak sholat hanya karena takut anaknya terbangun dalam pelukan tidurnya dan melalaikan tugasnya sebagai ibu dalam bidang yang lain.
Ibu itu sudah menuhankan anaknya.‭ ‬Dia lebih takut terhadap anak dibanding apa yang Allah SWT timpakan kepada dia akibat kelakuannya dan ibu ini juga tidak mengerti anak tapi yang lebih mengerti itu kesengannya sendiri yang didapat dari anak itu padahal ujian.

Harta dan anak ialah ujian. al-anfaal‭: ‬28

Apa bedanya kita dengan sibuta dari gua hantu yang selalu membawa monyet dipundaknya atau avatar yang selalu membawa lemur.‭ ‬Kita tidak menyadari bahwa orang yang kita sayangi itu sebenarnya kita anggap sebagai benda itu,‭ ‬tidak diberi ilmu hanya makan dan duduk saja,‭ ‬nemplok dipundak kita.‭ ‬Begitu dia memberikan hasil yang berbeda maka sang pria itu merasa dirinya tertipu,‭ ‬terhina padahal dia hanya menipu dirinya sendiri dengan permainan perasaan di otaknya.‭

Saking egoisnya kita,‭ ‬kita tidak memberikan sesuatu yang berguna bagi dia,‭ ‬coba bayangkan andaikata mereka menikah,‭ ‬sedangkan istrinya biasa diperlakukan seperti itu maka setelah menjadi istri dia pun tidak memiliki keahlian lebih sebagai istri atau wanita.‭ ‬Coba kita bayangkan apabila setelah menikah itu suaminya meninggal dan istrinya tinggal sendiri tanpa punya keahlian.

Tapi ada pula pria yang rela menjatuhkan dirinya kepada wanita.‭ ‬Sehingga saking sayang,‭ ‬takut kehilangan dia sehingga melakukan apa saja yang diperintahkan baik ataupun buruk tidak berdasarkan agama. Orang seperti inilah yang dikatakan fanatik.‭ ‬

Fanatik itu ialah orang yang membela keburukan golongannya.

Orang itu lebih takut akan kehilangan orang yang disayangi daripada harus kehilangan Allah SWT.‭ ‬Lagi-lagi kemunafikan manusia terhadap dosa-dosa yang dia tidak sadari.

Ada pula orang tua yang katanya mengerti akan kebutuhan anak maka dia habiskan waktu kecil anaknya dengan belajar.‭ ‬Padahal anak itu setiap saat belajar.‭ ‬Bagaimana bisa anak itu berjalan kalau dia tidak belajar dan bagaimana dia bisa mengetahui bahwa orang yang mengurusnya itu adalah orang tuanya kalau tidak diajarkan.

Saat anak memegang sesuatu maka disitu pun ada nilai pelajaran dan masa kecil anak itu penuh dengan pelajaran hanya kita saja tidak mengerti anak dengan cara belajarnya itu.
Seperti halnya pelatih anjing,‭ ‬dia tidak mengerti apa yang dikatakan anjing itu tapi dia bisa mengerti apa yang diinginkan oleh anjing itu.‭ ‬Dan juga kita lihat para peternak ayam,‭ ‬dia memberi makan ayamnya dengan mutu terbaik tapi apa yang sudah dia berikan kepada anaknya‭?

Jadi kita lebih mudah dan mengerti binatang daripada manusia.‭ ‬Maka dari itu sadarilah dan rubahlah.

Kita memberi sesuatu pada anak tapi kita tidak jelaskan kenapa ini diberikan dan bagaimana pertanggungjawabannya kepada Allah SWT.‭ ‬Akhirnya anak akan terus meminta dan kita pun terus memberi kepada anak.‭ ‬Dan begitu anak itu gagal maka dengan mudahnya kita limpahkan semua kesalahan itu pada anak yang telah mensia-siakan uang yang sudah diberikan.

Kalau kepada pengemis,‭ ‬sekarang ini pengemis sudah terorganisir,‭ ‬kalau dibikin partai sepertinya bakal jadi partai pengemis.‭ ‬Penghasilan dari mengemis itu lebih besar dibanding dari pekerjaan dibagian kasar pada suatu perusahaan.‭ ‬Hanya saja islam mengajarkan:

tangan yang di‭ ‬atas‭ (‬pemberi‭) ‬lebih baik daripada‭ ‬tangan yang di‭ ‬bawah‭ (‬penerima‭)‬.‭ (‬HR.‭ ‬Bukhari‭)

Allah SWT lebih mengnginkan manusia itu menjadi orang yang berkecukupan dan dermawan dalam kecukupannya dibanding orang itu kikir dan pengemis.

Kalau ingin memberi kepada pengemis silahkan saja,‭ ‬akan tetapi akan lebih baik kalau kita bisa memberi lapangan pekerjaan kepada mereka,‭ ‬sehingga mereka tidak meminta-minta lagi.

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun