Thursday, November 3, 2011

Larangan Rokok di Sekolah Diperketat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat pengawasan terhadap kawasan dilarang merokok (KDM) terutama di sekolah. Hal itu terkait hasil penelitian yang menunjukkan masih ditemukannya asap rokok di lingkungan sekolah.

Padahal seharusnya sekolah termasuk kawasan dilarang merokok total.
-- Ridwan Panjaitan

"Kita melakukan penelitian di sekolah-sekolah di Jakarta dan ternyata pada ruang toilet sekolah terindikasi adanya zat yang dikeluarkan oleh rokok," kata Kepala Bidang Penegakan Hukum Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Ridwan Panjaitan di Jakarta, Senin (31/5/2010).

Penelitian yang dilakukan pada 2009 itu meliputi hampir seluruh lingkungan sekolah seperti ruangan guru, ruang kelas dan toilet sekolah. Hasilnya, ruang guru dan ruang kelas relatif terbebas dari paparan zat berbahaya yang dihasilkan rokok. Sementara di toilet, paparan zat itu ditemukan cukup tinggi.

"Padahal seharusnya sekolah termasuk kawasan dilarang merokok total," kata Ridwan.

Total 32 persen dari sejumlah sekolah yang diteliti didapati masih terdapat paparan zat berbahaya dari rokok yang mengindikasikan bahwa di kawasan itu masih ada orang yang merokok. Hasil temuan itu membuat BPLHD akan memperketat pengawasan di kawasan bebas asap rokok.

Kerjasama juga dilakukan dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan kawasan bebas asap rokok. Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emawati mengatakan pihaknya akan semakin menggencarkan sosialisasi bahaya rokok ke masyarakat. Sosialisasi digelar dengan melibatkan kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk dapat menjangkau semakin banyak masyarakat.

"Melalui sosialisasi ini, perilaku buruk perokok khususnya yang berasal dari kaum muda diharapkan bisa dihilangkan," kata Dien.





*otak manusia selalu dipenuhi oleh berbagai macam hal atau usaha bagaimana menyenangkan diri sendiri, dan mungkin untuk mencapai hal itu akan digunakan berbagai macam cara, baik cara menurutnya benar ataupun kalau perlu menggunakan cara yang sebetulnya ia mengetahui persis bahwa cara itu salah. Semua cara akan dibungkus oleh pembenaran – pembenaran yang dibuat sedemikian rupa agar bisa diterima oleh orang lain. Cara seperti ini akan secara turun temurun diturunkan, sehingga akan menjadi semacam budaya yang akan dianggap benar oleh keturunannya.

Contoh yang paling mudah di zaman sekarang adalah soal MEROKOK. Dorongan untuk MEROKOK sangat kuat karena diajarkan oleh lingkungan dan pergaulan, dan ketika sudah memulai, maka akan sangat sulit untuk menghentikannya.

Di dalam rokok ada zat-zat berbahaya yang membuat pemakainya menjadi merasa enak dan membuatnya ketagihan. Padahal semua perokok tahu persis, bahwa yang dilakukannya itu salah, dan rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan merusaknya dalam waktu tidak seketika seperti KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN dan GANGGUAN PADA JANIN.

Bahkan yang sebetulnya paling dirugikan adalah para perokok pasif. Mereka yang tidak merokok akan menghisap asap rokok dari hidung dan langsung ke paru-paru, dan itu secara lambat laun akan merusak kesehatan mereka, terutama pada anak-anak. Akan tetapi para perokok itu sama sekali tidak perduli, kesehatan mereka saja tidak diperdulikan, apalagi kesehatan orang lain.

Hanya satu dipikiran mereka , bagaimana caranya supaya enak. Berbagai macam pembenaran dilakukan seperti merokok itu gaul, merokok itu berselera tinggi dan elite, merokok itu membantu mereka yang bekerja di pabrik rokok, merokok itu menjernihkan pikiran, dan berbagai macam alasan menyedihkan lainnya. Padahal apabila menjawab dengan jujur, mereka akan berkata bahwa ROKOK ITU ADALAH RACUN*.

*Bahan dasar dari rokok adalah Tembakau. Bangsa ATLANTIS dahulu mengembangkan sebuah tanaman bernama UMBAKA yang merupakan singkatan dari UDERHA MONGULATUS BRODEA AGRETUS KEKRIVEROS AMATHEADUS atau diterjemahkan dengan UDARA MENGOTORI BADAN UNTUK MENG-AGRESI KEPALA DAN OTAK AGAR HILANG AMANAH DAN PIKIRAN.

UMBAKA ini atau yang sekarang dikenal sebagai Tembakau, memang dirancang agar manusia yang menghisapnya menjadi ketagihan, dengan demikian mutu darahnya menjadi tidak bagus, otomatis akan menambah jumlah KLAD di badan, sehingga kemampuan akan menjadi turun secara drastis. Pola pikir mereka menjadi terbatas, tidak akan mampu membaca alam secara baik dan benar.

Begitupun perokok pasif, mereka akan bernasib sama, bahkan lebih parah karena menghisap dari hidung. Hal itu sudah diperhitungkan oleh Bangsa pengembang agar hanya Bangsa mereka lah yang maju, dan bangsa lain hanya sebagai buruh-buruh dan robot-robot mereka. Terbukti, sekarang usaha mereka berhasil. Mereka berhasil mengembangkan UMBAKA ini ke seluruh dunia, dan berhasil pula menguasai dunia.

Pelajaran untuk menyenangkan diri sendiri ini sudah sangat mengakar di masyarakat zaman sekarang.

Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh (menimbulkan) bahaya dan tidak boleh pula membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah dari kitab Al-Ahkam 2340).
Allah SWT Berfirman , “Dihalalkan atas mereka apa-apa yang baik, dan diharamkan atas mereka apa-apa yang buruk .” (al-A’raf: 157).
"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan." (Al-Baqarah: 195)
"Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepada mu." An-Nisa: 29

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun