Thursday, November 3, 2011

90 Persen Penyebab Kanker Bukan dari Genetik


Jakarta, Faktor genetik atau keturunan memang salah satu faktor risiko penyakit kanker. Tapi bila Anda memiliki riwayat keluarga kanker bukan berarti Anda pasti akan menderita kanker juga, karena 90 persen kanker disebabkan oleh lingkungan bukan genetik.

Perlu diperhatikan bahwa faktor genetik bukanlah penyebab langsung timbulnya penyakit. Faktor genetik pada penyakit kanker diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, yang diturunkan adalah faktor risiko genetiknya, bukan penyakit kankernya secara langsung.

"Faktor genetik pada kanker hanya mempengaruhi 5-10 persen saja. Artinya, 90 persen lebih kanker disebabkan oleh faktor lingkungan dan kebiasaan hidup," tutur Dr Ronald A. Hukom, MHSc, SpPD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit
Dalam, Konsultan Kanker dan Kelainan Darah dari RS Kanker Dharmais Jakarta, dalam acara Seminar Awam Kanker Kolorektal di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

Menurut Dr Ronald, faktor genetik biasanya terjadi pada kanker tertentu, seperti kanker payudara, kanker indung telur (ovarium), kanker prostat dan kanker kolorektal (usus besar).

"Kalau faktor genetiknya dominan menyebabkan kanker, maka pasien akan mulai menderita kanker sejak usia yang lebih muda," jelas Dr Ronald lebih lanjut.

Sebesar 90-95 persen penyebab kanker berasal dari faktor lingkungan dan kebiasaan hidup, antara lain sebagai:
Diet rendah lemak tinggi lemak
Usia
Kebiasaan makan daging merah
Kebiasaan makan cepat saji, makanan yang diawetkan, mengandung banyak penyedap rasa dan makanan kalengan.
Kurang konsumsi buah-buahan, sayuran serta ikan.
Kurang aktifitas fisik
Berat badan berlebihan (overweight)
Kebiasaan merokok

Sementara menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), DR Dr Aru Sudoyo SpPD, KHOM, FACP, makanan yang berhubungan dengan pengurangan faktor risiko kanker antara lain:
Makanan tinggi serat, vitamin dan antioksidan seperti buah dan sayuran segar
Kedelai
Bawang putih, bawang merah dan daun seledri
Jahe
Minyak zaitun
Ikan laut dalam atau dingin seperti salmon, tuna atau mackerel.
Teh hijau
Dan berbagai rempah asli Indonesia

Pakar genetika, dr Teguh Haryo Sasongko, PhD, Ahli Genetika Molekuler di Human Genome Center, School of Medical Sciences, Universiti Sains Malaysia dalam Konsultasi Kesehatan di detikHealth mengatakan jika seseorang memiliki faktor risiko genetik untuk penyakit kanker tertentu, maka ia memiliki kerentanan lebih tinggi dibanding orang lain untuk menderita penyakit kanker tersebut.

"Faktor risiko genetik tidak dapat diubah (setidaknya untuk saat ini). Namun, faktor risiko genetik hanya satu dari berbagai faktor risiko lain, seperti lingkungan dan pola hidup," jelas dr Teguh.

Faktor-faktor risiko lain inilah yang tentunya dapat dikendalikan. Pencegahan timbulnya kanker biasanya adalah pengendalian dari faktor-faktor lingkungan dan pola hidup, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat seperti dari makanan dan aktivitas fisik.

Merry Wahyuningsih - detikHealth

0 comments:

Post a Comment

sabar ya, komentar anda akan kami moderasi terlebih dahulu. laporkan kepada kami apabila ada post yang masih berbentuk kiri ke kanan. nuhun