Dengan KB Spiral Penderita Kanker Rahim Bisa Punya Anak

Madrid, Penderita kanker rahim biasanya akan mendapat vonis sulit punya anak apalagi jika rahimnya sudah diangkat. Tapi kini dengan pengobatan yang menggunakan KB spiral, penderitanya bisa hamil. Kenapa bisa begitu?

Pengobatan ini dilakukan oleh para ahli setelah melihat cara kerja KB spiral atau Intra Uterine Device (IUD). KB spiral bekerja dengan cara melepas hormon yang mencegah terjadinya pembuahaan hingga jangka waktu tertentu.

Nah, cara kerja seperti inilah yang digunakan untuk terapi kanker. IUD yang dipasang obat langsung dilepaskan di lapisan endometrium jadi tidak ditelan seperti obat oral yang masuk darah dulu.

"Jika diberikan melalui IUD, kadar obat di dalam darah tidak terlalu tinggi sehingga efek sampingnya minimal," ungkap Dr Lucas Minig dari Madrid Sanchinarro University yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (1/10/2010).

Dalam uji coba, Dr Minig melibatkan 39 wanita berusia 20 hingga 40 tahun. Seluruh partisipan merupakan penderita kanker rahim stadium awal.

Masing-masing dipasangi IUD yang melepaskan hormon tertentu yang mirip progesteron. Hormon tersebut berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kanker.

Partisipan juga mendapatkan suntikan rutin setiap bulan yang berisi hormon lain untuk menghambat produksi esterogen. Pada wanita, esterogen merupakan hormon yang dapat memacu pertumbuhan kanker endometrium.

Selama pengamatan, kanker tidak tumbuh hingga IUD dilepas 1 tahun kemudian. Seluruh partisipan yang terlibat dalam penelitian itu hidup sehat dan sukses punya anak meski tetap harus menjalani pengangkatan rahim setelah melahirkan.

"Kami rasa ini cocok untuk pasien muda yang belum ingin punya anak, namun tidak ingin kehilangan kesempatan untuk punya anak suatu saat nanti," tambah Dr Minig.

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth